Dalam industri peternakan sapi baik itu breeding (pengembangbiakkan)
dan fattening (penggemukan), komponen pakan adalah penyuplai biaya
produksi terbesar. Sebagai salah satu penyumbang biaya produksi terbesar
maka kandungan nutrisi bahan pakan ternak mendapatkan perhatian yang
lebih saat akan menyusun ransum atau pakan ternak sapi.
Beberapa pertimbangan dalam menyusun Ransum atau Ration:
- Harga bahan baku pakan
- Kandungan Nutrisi bahan baku pakan
- Tujuan Penyusunan Ransum
Harga Bahan Baku Pakan
Harga bahan baku pakan menjadi salah satu pertimbangan yang sangat
penting dalam menyusun suatu ransum pakan sapi. Secara umum, bahan pakan
sumber protein biasanya harganya akan jauh lebih mahal daripada bahan
pakan sumber serat kasar. Coba saja dibandingkan harga SBM (Soya Bean
Meal) atau Bungkil Kedelai dengan harga Rumput Gajah, maka akan
ditemukan selisih harga yang sangat jauh. Harga SBM akan jauh lebih
mahal daripada harga rumput gajah per kg nya.
Saat menyusun ransum harus pandai-pandai mengkombinasikan jenis-jenis
bahan pakan yang akan digunakan agar diperoleh nilai nutrisi ransum
pakan sapi yang seimbang atau yang sesuai dengan tujuan ransum itu
dibuat apakah sebagai ransum berprotein tinggi ataukah sebagai sumber
energi. Intinya kombinasi bahan pakan yang digunakan harganya harus
masih terjangkau dan secara ekonomis masih menguntungkan dengan target
kenaikkan berat badan tertentu jika dalam industri penggemukan.
Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Kandungan gizi bahan pakan yang akan digunakan dalam menyusun ransum
harus benar-benar diketahui masing-masing zat gizinya. Berapa % Protein
Kasar (PK), berapa % Serat Kasar (SK) dan lain-lainnya harus sudah
diketahui dari awal agar penyusunan ransum memiliki kandungan gizi yang
berimbang dan sesuai dengan kebutuhan hidup dan perkembangan ternak
sapi.
Nutrisi pada berbagai bahan pakan sapi sangat berbeda-beda pada berbagai
jenis tanaman seperti contoh antara legume dan rumput kandungan nutrisi
terutama pada kadar protein kasar (PK) akan sangat jauh berbeda.
Disinilah pentingnya sebelum menyusun ransum kita mempunyai catatan atau
semacam tabel kandungan nutrisi bahan baku pakan ternak. Akan lebih
baik lagi jika dalam tabel tersebut juga tercantum harga dari
masing-masing komoditi bahan pakan sehingga nilai ekonomis dari bahan
pakan bisa langsung dihitung juga.
Tabel Kandungan Gizi Bahan Pakan Ternak Sapi
| No |
Nama bahan pakan |
Protein kasar
|
Lemak kasar
|
Serat kasar
|
Abu
|
TDN
|
Bahan kering
|
| 1 |
Dedak padi |
6,5
|
3,2
|
35,3
|
14,0
|
31
|
89,4
|
| 2 |
Dedak jagung |
9,7
|
6,9
|
9,8
|
3,3
|
70
|
90,1
|
| 3 |
Bungkil kelapa |
18,7
|
9,6
|
8,8
|
5,8
|
77,18
|
88,4
|
| 4 |
Bungkil Kc tanah |
42,7
|
27
|
8,9
|
8,5
|
78
|
95,6
|
| 5 |
Onggok |
1,57
|
0,91
|
17,89
|
1,31
|
63,2
|
91,8
|
| 6 |
pollard |
12,9
|
4
|
10
|
1,9
|
70
|
91
|
| 7 |
Jerami padi |
5,0
|
1,55
|
34,2
|
9,8
|
51
|
90
|
| 8 |
Rumput gajah |
9,9
|
1,8
|
31,5
|
2,7
|
46
|
89,9
|
| 9 |
Lamtoro |
18,9
|
5,9
|
16,3
|
2,6
|
71
|
88,7
|
| 10 |
Rumput benggala |
8,8
|
2,1
|
33,6
|
3,0
|
53
|
92,4
|
| 11 |
Glirisidia |
22,7
|
4
|
13,3
|
2,6
|
75
|
90,1
|
| 12 |
Tebon jagung |
10,7
|
2,1
|
30,5
|
1,7
|
59
|
91,1
|
| 13 |
Kleci |
12,1
|
3,54
|
20,97
|
1,6
|
42,74
|
90,22
|
| 14 |
Alang-alang |
6,5
|
1,88
|
18,2
|
5,0
|
54
|
91,81
|
| 15 |
Turi |
19,6
|
2,9
|
12,4
|
1,2
|
70,4
|
89,23
|
Tujuan Penyusunan Ransum
Sebelum menyusun sebuah ration atau ransum ternak, adalah perlu
dan penting untuk ditentukan terlebih dahulu tujuan penyusunan ransum
tersebut apakah akan dipakai sebagai ransum berenergi tinggi yang
berguna untuk memacu pertumbuhan sapi ataukah ransum yang berprotein
tinggi untuk memacu perototan dan performance fisik yang bagus.
Ransum energi tinggi biasanya akan menjadikan ternak sapi kita mengalami
perlemakan yang lebih cepat dibandingkan dengan ransum yang berprotein
tinggi.
Saat dalam masa pertumbuhan (Grower) sebaiknya pakan ternak sapi
diberikan kadar serat kasar yang tinggi dan juga energi tinggi.
Sedangkan pada saat menjelang panen, sapi bisa digenjot dengan pakan
energi tinggi dan protein yang mencukupi agar performance fisiknya
bagus. Performance fisik yang bagus akan mampu mengangkat atau menaikkan
harga jual sapi sehingga akan lebih menguntungkan peternak.
Berikut ini Beberapa bahan Pakan Penyusun Ransum Ternak Sapi
Jerami Kangkung/Rendeng Kangkung. Penanaman kangkung sampai umur
tertentu sampai kangkung berbunga dan menghasilkan biji yang digunakan
sebagai benih untuk bibit kangkung menyisakan limbah tanaman kangkung
yang tidak dimanfaatkan. Limbah dari tanaman kangkung ini dibeberapa
daerah sudah sangat lazim digunakan sebagai pakan ternak alternatif dan
dikenal dengan sebutan rendeng kangkung. Peluang lain adalah banyaknya
kangkung liar yang tumbuh disungai-sungai dan rawa yang jika diolah
sedemikian rupa baik secara dikeringkan atau cukup dilayukan merupakan
alternatif bahan pakan ternak yang berpotensi. Kangkung air terkenal
sangat mudah tumbuh dan cepat berkembang shingga merupakan jenis
kangkung yang "tahan banting" serta cepat tumbuh kembali setelah
dipanen.
Limbah Pengolahan Buah Kakao. Limbah pengolahan buah kakao yang dapat
digunakan sebagai bahan pakan ternak diantaranya kulit (pod) luar dan
kulit biji. Hasil penelitian penggunaan limbah kakao pada ternak
ruminansia, menunjukan bahwa pemakaian pod kakao pada taraf 30% tanpa
pengolahan, dapat menurunkan kecernaan in vitro. Pemanfaatan-nya untuk
usaha pembibitan dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
Ubi Kayu dan Limbahnya. Tepung
gaplek dan onggok mempunyai kadar energi yang tinggi, hampir menyamai
jagung, akan tetapi rendah kadar protein maupun asam amino. Tepung
gaplek maupun onggok tergolong sebagai karbohidrat yang mudah dicerna.
Limbah pengolahan singkong yang banyak digunakan sebagai bahan
pakan ternak diantaranya adalah onggok (gamblong), gaplek afkir dan
tepung tapioka afkir. Hasil penelitian dan aplikasi di daerah panas
telah banyak membuktikan, bahwa bahan pakan asal ubi kayu mempunyai
nilai biologis yang lebih baik dibandingkan dengan dedak padi kualitas
rendah. Pemanfaatan dapat mencapai 75% dalam konsentrat murah/komersial.
Limbah Pengolahan Ubi Jalar. Maraknya pabrik pengolahan ubi jalar
manis yang hanya diambil bagian tertentu pada ubi jalar atau ketela
rambat untuk komoditi ekspor membuka peluang adanya bahan pakan
alternatif yang berupa limbah ubi jalar. Hasil olahan ubi jalar banyak
diekspor ke negara Jepang dan Korea Selatan.
Kulit Kacang Tanah. Pemanfaatan kulit kacang
tanah sebagai pakan ternak belum optimal; sebagian besar hanya dibuang
atau dibakar. Pemanfaatan kulit kacang tanah untuk usaha pembibitan
dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
Limbah Kedelai. Limbah yang berasal dari kedelai yang memiliki
kandungan protein tinggi adalah SBM (Soya Bean Meal) sedangkan jenis
limbah kedelai lainnya yang juga digunakan sebagai ransum ternak
ruminansia
diantaranya adalah ampas tahu, ampas kecap, kedelai afkir dan jerami
kedelai.
Limbah Penggilingan Padi / Dedak padi. Definisi dari dedak padi
adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga
beras dan daya cernanya relatif rendah. Analisa kandungan nutrisi:
10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar,
1.6% lemak dan 16% abu serta nilai Martabat Pati 19. Pada usaha
pembibitan, dedak padi dapat menggantikan konsentrat komersial hingga
100%, terutama dedak padi kualitas sedang sampai baik.
Dedak jagung. Dedak jagung sangat baik diberikan pada ternak.
Analisa nutrisi : 9.9% air, 9.8% protein, 61.8% bahan ekstrak tanpa N,
9.8 serat kasar, 6.4% lemak dan 2.3% abu serta nilai Martabat Pati (MP)
adalah 68.
Bungkil kelapa. Bungkil kelapa adalah hasil sisa dari pembuatan
dan ekstraksi minyak kelapa yang didapat dari daging kelapa yang telah
dikeringkan terlebih dahulu. Pemberiannya tergantung pada berat badannya
yaitu antara 1.5 - 2.5 kg/ekor/hari. Analisa nutrisi: 11.6% air, 18.7%
protein, 45.5% bahan ekstrak tanpa N, 8.8% serat kasar, 9.6% lemak dan
5.8% abu serta nilai Martabat Pati (MP) 81.
Bungkil kacang tanah. Digunakan sebagai komposisi dalam ransum
konsentrat untuk sapi, babi dan ayam, hanya perlu dibatasi jumlah
pemberiannya karena kadar lemaknya cukup tinggi dan harganya relatif
mahal. Analisa nutrisi: 6.6% air, 42.7% protein, 27% bahan ekstrak tanpa
N, 8.9% serat kasar, 8.5% lemak dan 6.3% abu serta nilai MP adalah 80.
Sisa Limbah pengolahan Singkong dari Pabrik Tepung Tapioka / Onggok. Merupakan
hasil sisa dalam pembuatan tepung kanji, dapat diberikan pada ternak
sapi dan babi sebagai ransumnya. Analisa nutrisi: 18.3% air, 0.8%
protein, 78% bahan ekstrak tanpa N, 2.2% serat kasar, 0.2% lemak dan
2.5% abu serta nilai MP adalah 76.
Limbah pengolahan Biji Kopi yang Berupa Kulit Kopi. Dalam
pengolahan kopi akan dihasilkan 45% kulit kopi, 10% lendir, 5% kulit ari
dan 40% biji kopi. Pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak pada
usaha pembibitan dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 20%.
Jerami Padi. Jerami padi adalah sumber pakan yang berkualitas
rendah, kandungan yang terdapat di dalamnya yaitu protein 4,5 – 5,5%
lemak 1,4 – 1,7% daya cerna 30% (seandainya makan 10 kg jerami maka yang
diserap hanya 3 kg, lainnya menjadi kotoran). Demikian rendahnya
kandungan nutrisi pada jerami padi sehingga komoditi pakan ini harus
diolah dulu untuk meningkatkan kandungan nutrisinya dengan cara
fermentasi. Bagaimana cara mudah untuk fermentasi jerami?
Silahkan Baca Juga :
Fermentasi Jerami: Cara Mengawetkan Jerami dengan Metode Fermentasi, Menambah Nutrisi dan Tahan Lama (KLIK Di SINI)
Rumput gajah. Merupakan sumber serat kasar yang sangat baik bagi
ternak sapi terutama untuk mengembangkan rumen agar pencernaan sapi
dapat berjalan dengan baik. Rumput gajah memiliki kandungan protein yang
rendah yaitu hanya 8,4-11,4% lemak 1,7-1,9% serat kasar 29,5-33% daya
cerna 52%.
SUMBER :
Ramadhan, Isti.5 jun 2013.macam-macam pakan ternak.11 Januari 2017.http://www.sakadoci.com/2015/11/jenis-bahan-pakan-ternak-kandungan.html